Pesantren Impian: Pondok Pesantren yang Aman dari Perundungan (Bullying)

Oleh Admin, 19 Mar 2024
Pondok pesantren impian orang tua pasti adalah pondok pesantren yang aman, nyaman, tidak ada perundungan atau bullying, lingkungannya yang tidak hanya islami tapi juga mampu menyebarkan hal positif kepada para peserta didiknya. Belakangan ini ramai diperbincangkan beberapa korban dari kasus bullying yang rutin terjadi di pondok pesantren. Miris? Jelas tapi yang jadi masalah apakah semua pondok pesantren seperti itu? Jelas tidak. Beberapa pondok pesantren memberikan edukasi tentang bahaya bullying bahkan beberapa pondok pesantren memberikan teguran keras kepada para pelaku untuk ditindak tegas ketika mereka melakukan bullying. Bahkan sebelum mereka melakukan bisa membuat mereka berpikir seribu kali karena peraturan yang sangat ketat tentang perundungan ini.

Mengapa Pesantren harus aman dari Bullying?

Perundungan (bullying) merupakan masalah serius yang dapat terjadi di mana saja, termasuk di pesantren. Bullying dapat memberikan dampak negatif yang signifikan pada korban, seperti depresi, kecemasan, dan bahkan bunuh diri. Edukasi tentang bercanda dan bullying sudah seharusnya dipahami oleh semua pihak termasuk guru dan staf pendidikan. Alasannya jelas karena sekolah itu tempat sekolah bukan tempat untuk menjadi orang yang nyari jati diri dengan hal yang tidak bisa dibanggakan. Bullying adalah salah satu contoh hal yang tidak layak ada di sekolah apa lagi pesantren. Maka dari itu pondok pesantren harus aman dari bullying karena citra pendidikan islam ini akan jelek jika banyak kasus bullying di dalamnya.

Jangankan pesantren, lembaga pendidikan sekolah saja harus aman dari bullying termasuk aman dari tawuran. Bullying identik dengan pesantren sedangkan sekolah identik dengan tawuran antar pelajar. Dua lembaga ini sudah sangat jelas harus bisa memberikan efek jera kepada para pelaku tindakan seperti ini, cara terbaiknya adalah selain dikembalikan kepada orang tua. laporkan ke pihak kepolisian sebagai sarana pencegahan agar tidak ada siswa dan santri yang berani melakukan tindakan seperti itu.

Ciri Ciri Pondok Pesantren Anti Perundungan

Pondok pesantren harus bisa hadir untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari bullying, sehingga para santri dapat belajar dan berkembang dengan optimal. Adapun ciri pondok pesantren yang memiliki komitmen penuh dalam menciptakan lingkungan yang aman dari bullying adalah sebagai berikut ini : 


Memiliki komitmen yang kuat untuk memerangi bullying: 


Pesantren harus memiliki kebijakan yang jelas dan tegas terhadap bullying, dan berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif bagi semua santri. Bullying atau intimidasi dapat memiliki dampak serius terhadap kesejahteraan mental, emosional, dan fisik para santri, serta dapat mengganggu proses pembelajaran dan pertumbuhan pribadi mereka. Oleh karena itu, langkah-langkah konkret perlu diambil untuk mencegah dan menangani kasus bullying di pesantren.


Menyediakan pelatihan dan edukasi tentang bullying: 


Pesantren Impian memberikan pelatihan kepada staf dan santri tentang apa itu bullying, bagaimana cara mencegahnya, dan bagaimana cara meresponnya jika terjadi. Tapi yang penting diingat adalah, ada baiknya guru untuk tidak emosi dalam merespon jika anak menjadi pelaku bullying dan juga penting bagi guru juga untuk tidak menghakimi di depan umum. Karena kadang anak melakukan tindakan seperti itu akan langsung disalahkan di depan banyak orang lain, padahal itu adalah hal yang tidak baik meskipun itu untuk pelaku bullying di pesantren.


Memiliki sistem pelaporan yang mudah diakses: 


Pesantren Impian menyediakan sistem pelaporan yang mudah diakses bagi santri yang mengalami bullying, sehingga mereka dapat merasa aman dan terlindungi. Adapun sistem sederhana untuk pelaporan kasus kasus tertentu adalah dengan melaporkannya secara langsung baik kepada ustadz atau wali santri. Jika pondok pesantren lebih dekat dengan teknologi bisa menggunakan sistem informasi yang bisa cepat diakses oleh orang tua. Tapi karena hal seperti itu kurang layak maka biasanya pondok pesantren membuat sistem pelaporan sederhana saja.


Menjalin komunikasi yang terbuka dengan orang tua: 


Pesantren Impian menjalin komunikasi yang terbuka dengan orang tua tentang bullying, dan bekerja sama dengan mereka untuk memastikan bahwa anak-anak mereka aman dan bahagia di pesantren. Ada banyak pondok pesantren yang rela membuka komunikasi terbuka dengan orang tua siswa didik, hal ini sangat pentin selain bisa memberikan informasi tentang keseharian dan pencapaian anak juga bisa memberikan informasi yang dibutuhkan orang tua. 

Manfaat yang Dirasakan Peserta Didik

Setidaknya ada 3 manfaat yang bisa didapatkan oleh para peserta didik dari mendapatkannya mereka perlindungan dari pondok pesantren, seperti : 


Santri merasa aman dan terlindungi: 


Santri yang bersekolah di Pesantren Impian merasa aman dan terlindungi dari bullying, sehingga mereka dapat fokus belajar dan berkembang dengan optimal.


Meningkatkan prestasi belajar: 


Santri yang merasa aman dan bahagia di pesantren cenderung memiliki prestasi belajar yang lebih tinggi.


Membangun karakter yang positif: 


Pesantren Impian membantu santri untuk membangun karakter yang positif, seperti rasa hormat, empati, dan toleransi.


Menyiapkan santri untuk menjadi pemimpin yang bermoral: 


Pesantren Impian membantu santri untuk menjadi pemimpin yang bermoral dan bertanggung jawab, yang dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat.

Manfaat yang dirasakan peserta didik dari pesantren yang aman dari bullying termasuk merasa aman dan terlindungi, meningkatkan prestasi belajar, membangun karakter yang positif, serta menyiapkan mereka untuk menjadi pemimpin yang bermoral dan bertanggung jawab di masa depan.

Dengan demikian, Pesantren Impian harus menjadi contoh bagi pesantren lainnya dalam menjalankan peran mereka sebagai lembaga pendidikan yang aman, inklusif, dan berempati bagi semua santri.

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

 
Copyright © ParlinSinaga.com
All rights reserved